Jumat, 02 Desember 2011

Anjing dan Rubah






Beberapa anjing menemukan kulit singa, mereka mulai merobek dengan gigi mereka seakan - akan mereka yang membunuh Singa itu.
Seekor Rubah melihat apa yang sedang dilakukan mereka, kemudian berkata sambil mengejek,

"Jika singa ini hidup, Kalian akan segera mengetahui bahwa cakarnya lebih kuat daripada gigi kalian. "

"Sangat mudah untuk menendang orang yang sedang down"

Seekor anjing dan Kelinci

Pada Suatu masa Anjing bersahabat dengan kelinci.






Sore itu Anjing dan kelinci sedang bermain di lereng bukit, Anjing mengejar kelinci hingga beberapa jarak, namun pada suatu waktu menggigit dengan gigi, seolah-olah dia akan mengambil hidup kelinci, dan di lain waktu seperti hanya menjilat, seakan- bermain dengan anjing lain.

Kelinci berkata kepadanya, "Saya harap Anda bertindak tulus kepada saya, dan menunjukkan diri Anda dalam warna sejati Anda. Jika Anda adalah seorang sahabat, mengapa kamu menggigit begitu keras? Jika musuh, mengapa Anda mengibaskan ekor pada saya seakan saya sahabat anda? "

"Tidak ada yang bisa menjadi sahabat jika Anda tidak mengetahui apakah akan percaya atau tidak percaya kepada Dia."

Kelelawar, Burung dan Binatang Buas



Suatu masa telah terjadi sebuah konflik besar antara Burung dan Hewan buas. Ketika dua pasukan dikumpulkan bersama, Kelelawar ragu-ragu bergabung dengan pihak mana.

Burung yang melewatinya berkata:
"Mari bersama kita" tetapi ia berkata:
"Aku seekor binatang buas."

Selanjutnya, beberapa Hewan buas yang lewat di bawahnya mendongak dan berkata:
"Ayo dengan kami "  tetapi ia berkata:
" Aku Burung "

Untungnya pada saat terakhir perdamaian dibuat, dan pertempuran tidak terjadi, sehingga kelelawar datang ke Burung dan ingin bergabung dalam perayaan, tetapi mereka semua menolaknya dan ia harus terbang jauh.
Dia kemudian pergi ke Hewan buas, namun segera harus mundur dan kabur, atau mereka akan merobek dia berkeping-keping.

"Ah," kata Kelelawar, "Aku lihat sekarang:

"Dia yang tidak bisa menentukan sikap tidak akan memiliki teman."

Rabu, 30 November 2011

Monyet yang Menari


Seorang Pangeran mempunyai beberapa Monyet yang dilatih untuk menari. Monyet - monyet itu begitu alami meniru banyak tingkah laku manusia, mereka menunjukkan diri mereka murid yang paling cerdas, dan ketika mereka berbaris dalam pakaian dan topeng mereka yang mewah, mereka menari sama baiknya dengan anggota kerajaan lainya.

Pertunjukan itu sering kali diulang dan disertai dengan tepuk tangan yang meriah.

Sampai pada suatu kesempatan seorang anggota kerajaan melakukan suatu kejahilan, Dia mengambil dari sakunya segenggam kacang dan melemparkannya ke atas panggung.

Saat melihat kacang, Monyet - monyet itu lupa untuk menari dan menjadi Monyet karena memang meraka monyet bukan aktor. Melepas topeng mereka dan merobek jubah mereka, mereka berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan kacang. Pertunjukan menari itu pun diakhiri dengan tawa dan cemooh dari penonton.

"Tidak semua yang Anda lihat adalah apa yang tampak."

Sabtu, 26 November 2011

Burung gagak dan Kendi


Seekor burung gagak yang setengah mati kehausan, tiba di sebuah Kendi yang dulunya penuh dengan air,
tetapi ketika Gagak menaruh paruhnya ke mulut Kendi, ia menemukan bahwa hanya sedikit air yang tersisa di dalamnya, dan ia tidak bisa mencapai cukup jauh ke bawah untuk mendapatkannya.

Ia mencoba dan mencoba, tapi akhirnya harus menyerah dalam keputusasaan.

Sebuah ide terbersit dalam benaknya, Ia mengambil sebuah kerikil dan menjatuhkannya ke dalam Kendi itu.

Lalu ia mengambil kerikil lagi dan menjatuhkannya ke dalam Kendi.
Lalu ia mengambil kerikil lagi dan menjatuhkannya ke dalam Kendi.
Lalu ia mengambil kerikil lagi dan menjatuhkannya ke dalam Kendi.
Lalu ia mengambil kerikil lagi dan menjatuhkannya ke dalam Kendi.
Lalu ia mengambil kerikil lagi dan menjatuhkannya ke dalam Kendi.

Akhirnya, Ia melihat air semakin dekat dengan dia, dan setelah menjatuhkan ke dalam kerikil lagi ia dapat memuaskan hausnya dan menyelamatkan nyawanya.

"Menjadi pribadi yang focus dan tekun"

Beruang dan dua orang Pengelana

Dua orang pengelana berpergian bersama - sama, ketika tiba-tiba mereka bertemu dengan Beruang di perjalan mereka. Salah satu dari mereka naik dengan cepat ke pohon dan bersembunyi di cabang-cabang. Yang lainnya, merasa bahwa Beruang in iakan menyerangnya, karena ketakutan dia tiarap di tanah datar. 
Beruang datang menghampirinya dan merasakan dengan moncongnya, dan mengendus ke seluruh tubuh Pria yang tiarap. Pria itu menahan napas, dan pura-pura terlihat mati sebisa mungkin. Beruang segera meninggalkannya, karena dikatakan dia tidak akan menyentuh mayat.




Ketika Beruang sudah pergi cukup jauh, Pengelana lain turun dari pohon, dan bertanya dengan terkekeh kepada temannya apa yang Beruang itu bisikkan di telinganya.

Temannya menjawab: "Dia memberi saya saran ini: Jangan pernah berpergian bersama teman yang mencapakkan Anda pada saat datang bahaya. "

"Kemalangan menguji ketulusan seorang teman"

Anak Laki - laki dan Jelatang


Seorang anak disengat oleh Jelatang. Ia berlari pulang dan menceritakan kepada ibunya, dan berkata:

"Padahal saya menyentuhnya dengan lembut, tapi kenapa begitu sakit yang saya rasa "

"Apakah hanya karena itu jelatang menyengat mu, " tanya sang Ibu.

" Lain waktu berikutnya Kamu menyentuh jelatang, pegang dengan berani, dan itu akan lembut seperti sutera ke tangan mu, dan tidak sedikit pun akan menyakiti mu. "


"Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan segenap kekuatan mu."